Panaragan Jaya Indah – Sejak merebaknya COVID-19 di tanah air, telah banyak upaya yang dilakukan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Indonesia. Berbagai langkah penangangan penyebaran virus telah ditempuh diantaranya adalah pembuatan zonasi wilayah sebagai langkah untuk mengetahui dan memahami karakteristik yang dimiliki masyarakat dan daerah, penilaian mandiri, pemberian edukasi, dan tentunya sosialisasi kepada seluruh masyarakat.
Tiyuh Panaragan Jaya Indah sebagai bagian ujung tombak pelayanan masyarakat dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Tiyuh Panaragan Jaya Indah turut andil dalam upaya pencegahan melalui sosialisasi. Bertempat di Gedung Posyandu Tiyuh Panaragan Jaya Indah pada tanggal 20 Mei 2022 telah diselenggarakan Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Covid-19. Pertemuan ini dilaksanakan dengan mematuhi protokol covid-19 yaitu pengukuran suhu sebelum masuk ke dalam gedung pertemuan. Acara berlangsung dengan tertib dan para peserta dapat mengikutinya dengan baik. Babinkamtibmas Aipda Kirman dan Babinsa Serka Iwan turut serta dalam mengawal kegiatan ini.
Kepalo Tiyuh Panaragan Jaya Indah, MOH ULIN NUHA, dalam sambutannya menyatakan bahwa dimasa sekarang tingkat penularan covid-19 semakin naik dan masyarakat banyak yang mengabaikan protokol kesehatan yang harus di penuhi, diharapkan setelah adanya sosialisasi ini para Ketua RW, Tokoh Masyarakat, Posyandu dan PKK agar membantu pemerintah untuk dapat menekan laju penularan covid-19 di wilayahnya masing-masing, tukasnya. Babinkamtibmas Tiyuh Panaragan Jaya Indah Aipda. Kirman menghimbau kepada para Ketua RW agar dapat segera mendata pemilik sapi yang ada di Tiyuh Panaragan Jaya Indah sebagai langkah awal pendataan dan pemantauan apakah di Tiyuh Panaragan Jaya Indah terdapat hewan Sapi yang terdampak virus PMK (Penyakit Mulut dan Kaki).
Dr. Indahsofiana Rades, MM. Kes. Menjelaskan COVID-19 masih ada di sekitar kita, walau kini penularannya cukup rendah. Makanya kita perlu menerapkan empat strategi baru menghadapi fase baru ini, Yakni,:
- Hidup berdampingan dengan COVID-19. Caranya dengan mengurangi pembatasan aktivitas secara bertahap dan mendorong terbentuknya perilaku yang lebih sehat dan aman.
- melindungi populasi beresiko lebih optimal, seperti lansia, anak, dan orang dengan komorbid atau penyakit penyerta, dengan cara menggencarkan vaksinasi sesuai prioritas kelompok rentan dan menyusun strategi testing yang lebih spesifik.
- Mempertahankan resiliensi dengan konsisten melakukan pengawasan dan menyusun rencana vaksinasi atau testing massal jika keadaan darurat kembali terjadi.
- Meningkatkan inovasi berdasarkan pembelajaran selama pandemi, juga mengelola ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dengan semakin masif. Selain itu tentunya berupaya mendeteksi dan melakukan pencegahan serta pengobatan penyakit menular lainnya.
Ternyata protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19 seperti mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan dapat mencegah juga hepatitis akut! Apalagi jika ditambah dengan perilaku hidup bersih dan sehat seperti, memasak makanan dan minuman hingga matang, menggunakan alat makan yang bersih, dan menghindari kontak dengan orang sakit.
Jika mengalami gejala-gejala hepatitis akut, segera konsultasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat imbuhnya.